Sabtu, 14 Maret 2009

14. Oksigen Anugrahmu Tuhan


Sebuah baris puisiku larut
Terhanyut dalam pekatnya Asam clorida
Dinginnya malam mampu memecah kesunyian
Menghancurkan bongkahan grafit
Bahkan meleburkan uranium sekalipun

                        Namun tak mampu mengurangi entalpi pembakaran
                        Dalam diri ini
                        Pembakaran ini begitu membara
                        Seirama dengan laju reaksi hatiku

Aku kini seperti senyawa kimia
Yang terlarut dalam pekat dan dinginnya malam
Andai.......kimia ku adalah Oksigen
Yang selalu memberikan kesegaran,
Memekarkan mawar yang hitam,
Dan menyibakkan wanginya amonium
Sungguh indah ciptaan mu Tuhan......
Sungguh indah............

                        Oksigen yang kini ku hirup,
                        Tanpa terhitung jumlahnya...
                        Berapa teteskah ......atau .........
                        Tapi itulah sebuah ketetapan yang tak akan
                        Menggeser kesetimbangan ciptaan tuhan......

Kini........
Aku bersyukur kepada Tuhan
Karena oksigen masih mau menemaniku
Mengisi rongga-rongga dalam tubuhku
Menghidupkan semua makhluk hidup ciptaannya......

                        Walau ditengah dingin dan pekatnya malam
                        Ku coba agar selalu tersenyum......
                        Tersenyum......seperti manisnya glukosa
                        Sembari menikmati............
                        Anugrah mu Tuhan...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar