Sebuah baris puisiku larut
Terhanyut dalam pekatnya Asam clorida
Dinginnya malam mampu memecah kesunyian
Menghancurkan bongkahan grafit
Bahkan meleburkan uranium sekalipun
Namun tak mampu mengurangi entalpi pembakaran
Dalam diri ini
Pembakaran ini begitu membara
Seirama dengan laju reaksi hatiku
Aku kini seperti senyawa kimia
Yang terlarut dalam pekat dan dinginnya malam
Andai.......kimia ku adalah Oksigen
Yang selalu memberikan kesegaran,
Memekarkan mawar yang hitam,
Dan menyibakkan wanginya amonium
Sungguh indah ciptaan mu Tuhan......
Sungguh indah............
Oksigen yang kini ku hirup,
Tanpa terhitung jumlahnya...
Berapa teteskah ......atau .........
Tapi itulah sebuah ketetapan yang tak akan
Menggeser kesetimbangan ciptaan tuhan......
Kini........
Aku bersyukur kepada Tuhan
Karena oksigen masih mau menemaniku
Mengisi rongga-rongga dalam tubuhku
Menghidupkan semua makhluk hidup ciptaannya......
Walau ditengah dingin dan pekatnya malam
Ku coba agar selalu tersenyum......
Tersenyum......seperti manisnya glukosa
Sembari menikmati............
Anugrah mu Tuhan...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar